MAKALAH : STRATEGI PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI BERITA HOAX
MAKALAH
STRATEGI PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI BERITA HOAX
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Sistem Informasi Pendidikan
Mohammad
Ubaidillah
NIM:
20201271200702
Dosen
Pengampu :
Muhammad Haris, M. Pd. I
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN SUNAN DRAJAT
LAMONGAN
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Strategi Perguruan Tinggi menghadapi
berita Hoax Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, kami sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada Bapak Muh. Haris., M. Pd. I selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Terimakasih pula kami ucapkan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan memberikan gambaran mengenai
materi terkait. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai
literatur pendukung dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari isi maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah kami kedepannya.
Lamongan, 5 Januari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Strategi
Perguruan Tinggi Menghadapi Berita Hoax...................... 3
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
3.1 Simpulan.......................................................................................... 7
3.2 Saran................................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dalam perkembangan zaman yang semakin
pesat baik di dunia nyata maupun di dunia maya, segala aspek pasti semakin
berkembang. Di era digital sekarang, masyarakat bisa mendapatkan informasi apa
pun dari berbagai aplikasi media sosial diantaranya yaitu: Instagram, Line,
Whatsapp, Facebook, Twitter dan situs berita online lainnya. Hal yang sekarang
sering sekali terjadi ialah adanya berita hoax yang beredar dimanamana, baik
itu media online maupun media cetak. Banyak orang tidak menyadari akan berita
yang dibaca ataupun yang disebarkannya melalui media online adalah berita hoax,
hal ini mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan akan bersosial media yang baik
dan benar
Hoax merupakan berita palsu yang
sekarang ini sedang marak di kalangan masyarakat. Fenomena hoax bukan lagi hal
yang jarang terjadi termasuk di Indonesia khusus-nya di media sosial. Hoax
dapat membuat masyarakat resah karena informasi yang tidak di ketahui
kebenarannya. Karena semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi
juga membuat hoax dapat beredar dengan cepat di masyarakat melalui media
sosial.
Terkait makin maraknya persebaran
berita hoax tersebut, pemerintah sebenarnya sudah memiliki regulasi, yakni UU
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal 28
menyebutkan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi
Elektronik. Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian, permusuhan individu atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan
(SARA).
Strategi di perguruan tinggi pun
menjadi bahan pembahasan dalam makalah ini terkait bagaimana perguruan tinggi
menghadapi berita hoax yang sudah menyebar luas di lingkungan perguruan tinggi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi
Perguruan Tinggi Menghadapi Berita Hoax?
C. C. Tujuan
Berdasarkan
uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk
Mengetahui Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi Berita Hoax.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi Berita Hoax
Maraknya berita hoax dikalangan
masyarakat dan dengan sangat mudah masyarakat menerima mentah-mentah berita
tersebut dan biasanya disebar luaskan dengan seenaknya tanpa memahami isi dari
berita atau wacana tersebut. Problem ini sering kita jumpai di sekitar
kehidupan kita, terkhusus di lingkungan perguruan tinggi. Dalam kali ini akan
dibahas sedikit terkait bagaimana mengatasi berita hoax tersebut bosa dikelolah
oleh yang menerima dan bisa menyikapi dengan bijak.
Dari banyaknya berita yang menyebar
di lingkungan kita maka kita harus bisa pilih-pilih berita yang baik dikonsumsi
bagi pola pikir mahasiswa dan perguruan tinggi. Kalau bisa dijelaskan dengan
menyertakan beberapa referensi dari buku-buku yang mencakup tentang strategi
menghadapi berita tersebut, karena ditakutkan dampak dari berita tersebut bisa
merubah keadaan sosial yang ada lingkungan kita dan menjadi bahan perbincanagan
hangat di telinga para mahasiswa.
Peran perguruan tinggi disini sangat
dibutuhkan untuk meminimalisir berita hoax yang sudah tersebar luas di perguruan
tinggi, dan mencari strategi agar berita tersebut tidak lagi bisa tersebar di
perguruan tinggi, terkesan tidak memungkinkan apabila perguruan tinggi menstop
seluruh akses yang mengandung unsur hoax didalamnya. Saya berargumen sangat
sulit dikarenakan maraknya perkembangan teknologi di lingkungan kita dan sudah
tidak bisa lagi dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari, baik dari kalangan dosen,
mahasiswa, dan tenaga pendidik di perguruan tinggi tersebut.
Cepatnya perkembangan dari sisi alat
komunikasi yang semakin lama semakin canggih dengan beberapa perkembangan yang melesat
begitu sangat pesat, bisa saya simpulkan
bahwa perguruan tinggi harus ada strategi yang bisa menhadapi problem-problem
yang disebutkan diatas tentang berita hoax di perguruan tinggi. Dan kenapa
harus ada strategi untuk mengadapi problem tersebut? Pertanyaan yang terkadang
muncul di benak seseorang yang sedikit kritis tentang realita sosial.
Adanya beberapa strategi disini sebagai
cara atau alat untuk melakuakn suatu perkara yang mana dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan. Yakni menjadi solusi tentang beberapa persoalan diatas
tentang berita hoax. Adapun strategi yang bisa saya jelaskan tentang problem-problem
dari berita hoax di perguruan tinggi : a. perguruan tinggi tersebut menggunakan
teknologi yang canggih dan dapat mengakses berita-berita yang mengandung unsur
hoax didalamnya. Dikarenakan apabila bisa diakses di tangan orang salah maka
muncul lagi problem-problem yang sangat berdampak pada dosen dan mahasiswa. b. Apabila
poin awal terpenuhi maka strategi selanjutnya yakni perguruan tinggi membagikan
berita-berita yang baik dan mengandung nilai-nilai edukatif didalamnya, agar
para pembaca berita tersebut bisa mengiplementasikan di kehidupannya
sehari-hari dan dampak positif akan muncul dengan sendirinya. c. Pihak dari
perguruan tinggi melakukan pendekatan ke masyarakat perguruan tinggi, dengan
melakukan ini juga perlu dilakukan perencanaan yang santa matang agar pesan yang
akan tersampaikan dengan sendirinya di kehidupan masyarakat perguruan tinggi.
Strategi terkadang juga mempunyai
jarak waktu atau tempo yang mana sebagai tujuan yang akan dicapai oleh perguruan
tinggi itu atas mengatasi berita hoax agar tidak menyebar dengan cepat di
lingkungan perguruan tinggi. Strategi ini bisa diletakan ke beberapa aspek yang
strategis danjuga dibungkus dengan program yang ada di perguruan tinggi
tersebut. Dan strategi bisa saya petakan dari beberapa aspek yang ada secara
terus menerus di dalam suatu perguruan tinggi : 1. Organisasi 2. Program 3. Penguatan
sumber daya manusia.
Hal pertama yang menjadi strategi menghadapi
berita hoax yakni melalui sebuah organisasi. Organisasi disini meliputi organisasi
internal ynag ada dan berjalan terus menerus dan mempunyai banyak kuantitas
didalam perguruan tinggi, terkait organisasi sendiri memang mempunyai tujuan
masing-masing yang berdasarkan AD/ART masing-masing. Tapi mengapa organisasi
menjadi strategi perguruan tinggi untuk menghadapi berita-berita hoax yang
sering sekali muncul?. pihak birokrasi perguruan tinggi menyisipkan aspek-aspek
yang mana didalamnya terdapat cara-cara untuk mengatasi problem tersebut, organisasi
ini berperan sangat penting juga bagi perguruan tinggi karena banyaknya anggota
atau masa yang dimiliki organisasi tersebut, apabila pihak birokrasi perguruan
tinggi bisa berkolaborasi dengan beberapa organisasi yang ada di perguruan
tinggi maka bisa sangat mudah untuk mengatasi problem hoax yang ada di
perguruan tinggi. Bisa dilakukan sutu kegiatan yang mencakup dari dosen,
organisasi internal kampus, dan seluruh mahasiswa yang ikut dalam organisasi
tersebut, contohnya diadakan kegiatan seminar tentang mengatasi berita hoax di
perguruan tinggi dan sasarannya kepada seluruh masyarakat yang ada di kampus.
Strategi yang kedua yakni dengan
program. Kata program memang masih mengandung makna yang sangat luas bagi kita,
tapi di sisi ini kita berada dalam lingkungan perguruan tinggi. Program ini bisa
dikemas melalui kurikulum pembelajaran dari perguruan tersebut, seperti adanya
mata kuliah tentang pembelajaran ilmu teknologi komputer, komunikasi dan lain
sebagainya. Dengan adanya program yang berlangsung ini diharapkan juga bisa menjadi
jawaban dari persoalan yang disebutkan awal-awal tadi tentang maraknya berita
hoax di perguruan tinggi. Dan juga bisa disisipkan ke beberapa program lainnya
yang diterapkan di perguruan tinggi.
Strategi yang ketiga yakni penguatan
sumber daya manusia perguruan tinggi. Percuma kalau perguruan tinggi mempunyai
organisasi yang baik, punya program-program baik juga, tetapi kalau semua aspek
baik sedangkan subyek yang menjalankan itu semua tidak bisa berjalan dengan maksimal
maka dua strategi diatas tidak ada gunanya sama sekali. Sumber daya manusia di
perguruan tinggi menjadi hal yang urgent
untuk membentuk benteng yang kuat dari beberapa serangan berita-berita hoax
yang banyak sekali muncul di sekitar kita. Memang, semua manusia tidak sama
tapi smeua bisa ditata dengan beberapa pengaruh dari perguruan tinggi dan
didalammnya juga ada nilai- nilai edukasi tentang cara menyikapi berita hoax.
Berita hoax yang banyak bermunculan di
hadapan masyarakat perguruan tinggi, kita sebagai orang yang bernotabe mahasiswa
dan mempunyai banyak tugas dan peran sebagai mahasiswa, apakah kita hanya diam
dan mengikuti alur berita hoax ataukah malah kita sebarkan di media sosial kita?.
Perguruan tinggi juga seharusnya proaktif dalam menyikapi hal ini, dengan
banyaknya kuantitas mahasiswa yang hidup berlalu lalang di perguruan tinggi. Saya
juga terkadang berfikir tentang begitu gampangnya penyebaran berita-berita hoax
dan langsung dikonsumsi oleh masyarakat perguruan tinggi. Kenapa kok bisa
seperti ini? Apakah pengaruh gadget menjadi point penting yang menyebabkan
kedunguan para masyarakat yang masih belum bisa memilah-milah mana berita yang
benar dan mana berita yang hoax. Kalau para masyakarat perguruan tinggi hanya
mengikuti alur tanpa memumculkan nilai-nilai kritis terhadap berita, wacana
publik, kebijakan publik, maka kita akan begitu mudah dipermainkan oleh dunia
maya dengan berita hoax yang menyebar di lingkungan kita. Baca berita fahami
berita validasi berita tersebut sebelum disebar luaskan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Maraknya
berita hoax dikalangan masyarakat dan dengan sangat mudah masyarakat menerima
mentah-mentah berita tersebut dan biasanya disebar luaskan dengan seenaknya
tanpa memahami isi dari berita atau wacana tersebut. Problem ini sering kita
jumpai di sekitar kehidupan kita, terkhusus di lingkungan perguruan tinggi. Dalam
kali ini akan dibahas sedikit terkait bagaimana mengatasi berita hoax tersebut bosa
dikelolah oleh yang menerima dan bisa menyikapi dengan bijak.
Strategi
ini bisa diletakan ke beberapa aspek yang strategis danjuga dibungkus dengan
program yang ada di perguruan tinggi tersebut. Dan strategi bisa saya petakan dari
beberapa aspek yang ada secara terus menerus di dalam suatu perguruan tinggi :
1. Organisasi 2. Program 3. Penguatan sumber daya manusia.
Hal pertama
yang menjadi strategi menghadapi berita hoax yakni melalui sebuah organisasi. Organisasi
disini meliputi organisasi internal yang ada dan berjalan terus menerus dan
mempunyai banyak kuantitas didalam perguruan tinggi. Strategi yang kedua yakni
dengan program. Kata program memang masih mengandung makna yang sangat luas
bagi kita, tapi di sisi ini kita berada dalam lingkungan perguruan tinggi. Program
ini bisa dikemas melalui kurikulum pembelajaran dari perguruan tersebut. Strategi
yang ketiga yakni penguatan sumber daya manusia perguruan tinggi. Percuma kalau
perguruan tinggi mempunyai organisasi yang baik, punya program-program baik
juga, tetapi kalau semua aspek baik sedangkan subyek yang menjalankan itu semua
tidak bisa berjalan dengan maksimal maka dua strategi diatas tidak ada gunanya sama
sekali.
“ Baca, fahami, dan validasi berita
tersebut sebelum disebar luaskan. ”
3.1
Saran
Demikian, makalah ini jauh dari kata sempurna Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah.

Komentar
Posting Komentar